Selasa, 25 Oktober 2011

Mobile Internet Protocol

     Pada postingan kali ini saya akan coba membahas tentang apa yang menjadi tema dari seminar saya. Untuk sekedar informasi sekarang saya sedang menjalani perkuliahan semester 7 dan didalam semester tersebut terdapat mata kuliah seminar yang merupakan langkah awal sebelum menjalani skripsi nantinya. Postingan kali ini   saya akan coba membahas tentang Mobile Internet Protocol atau yang biasa kita sebut Mobile Ip.

Apa itu Mobile Ip?

Mungkin kata  mobile ip  sudah sering didengar namun ternyata banyak juga yang masih merepresentasikan kata mobile pada  mobile ip  adalah handphone dan telepon selular. Mobile Ip disini mempunyai arti protokol internet yang mendukung mobilitas dari user (host). Mobile Ip mempunyai tujuan agar sebuah host dapat terus terkoneksi ke internet dimanapun dia berada. Dengan adanya mobile ip sebuah node mempunyai dua alamat ip. Alamat yang satu merupakan alamat permanen yang mengidentifikasikan node tersebut, alamat yang lain merepresentasikan lokasi node dalam topologi jaringan.

Komponen Mobile Ip

Pada penjelasan mobile ip diatas saya beberapa kali menyebutkan tentang node. Untuk yang sudah mengerti   istilah tersebut pasti mengetahui artinya namun mungkin ada beberapa juga yang masing asing mendengar istilah tersebut. Node merupakan beberapa istilah dari komponen-komponen mobile ip. Disini saya akan mencoba untuk menerangkannya.

*  Node 
Peralatan atau device yang dapat mengimplementasikan sebuah alamat ip.

*  Home Link atau Home Network
Home link merupakan sub-network dari Home Agent. Home link mempunyai subnet prefiks network yang dikirimkan oleh Home Agent melalui Router Advertisement. Mobile node menggunakan home subnet prefiks untuk menentukan home address.

*  Home Agent (HA)
Merupakan sebuah router yang bertugas meneruskan paket ke mobile node ketika tidak berada dijaringan asalnya.

*  Home address (HoA)
Merupakan alamat tetap mobile node ketika berada pada home link atau foreign link. Dengan adanya home address, proses koneksi antara mobile node dapat bergantung pada lokasi mobile node tersebut. 

*  Mobile Node (MN)
Sebuah node yang dapat berganti point atachmentnya, namun masih dapat dihubungi melalui home addressnya.

*  Care of Address (CoA)
Merupakan sebuah alamat yang menunjukkan dimana letak dari mobile node berada. Prefiks subnet dari ip ini akan sama dengan jaringan asing dimana mobile node berada.

*  Binding 
Merupakan ikatan atau hubungan home address dan care of address.

*  Correspondent Node (CN)
Merupakan node yang berkomunikasi dengan mobile node. Correspondent Node dapat bersifat mobile atau statik.

* Foreign Link
Merupakan link yang bukan merupakan home link mobile node.

Bagaimana cara kerja Mobile Ip?
Cara kerja Mobile Ip


Pada pembahasan diatas telah dijelaskan apa-apa saja yang menjadi komponen-komponen dari Mobile Ip. Namun setelah mengetahui komponen komponen tersebut kita juga harus mengetahui bagaimana cara kerja dari mobile ip karena tanpa mengetahuinya komponen-komponen yang kita ketahui menjadi tidak berguna begitupun sebaliknya.

Pada dasarnya mobile ip bekerja dengan memungkinkan suatu mobile node memiliki dua alamat ip yang merupakan alamat rumah ip (alamat ip tetap) dan ip CoA (alamat sementara yaitu alamat ip yang berhubungan hanya ke jaringan dimana mobile node saat ini berada). Home Agent menyimpan informasi tentang mobile node yang permanen. Foreign Agent mengiklankan alamat sementara dan menyimpan informasi tentang node jaringan seluler yang mengunjunginya.

Home Link secara logis dalam jaringan yang terkait dengan home agent dimana paket komunikasi selalu diteruskan ke home agent dengan menggunakan mekanisme routing ip. Pada menerima paket ini home agent mengalihkan paket ini terhadap Foreign agent dengan mengambil ip CoA dari tabel look-up yang mengikat. Home Agent menambahkan header ip yang baru ke paket ip yang asli.

Mobile ip didasarkan pada ip yang didukung oleh media yang mendukung ip dan scalable melalui internet tanpa mobilitas perangkat mobile yang berbeda melalui jaringan menengah yang berbeda. Mobile ip juga tidak memerlukan campur tangan pengguna untuk mempertahankan konektivitas tanpa batas.

Kelebihan dan Kekurangan Mobile Ip

Mobile Ip memiliki kelebihan antara lain :

* Mobile ip membantu pengguna menggunakan laptop mereka dan perangkat nirkabel dimana saja.
* Sebuah alamat ip seluler memungkinkan pengguna untuk terhubung ke internet tanpa alamat ip biasa statik 
atau dinamis melalui pengguna alamat ip yang unik mobile.
* Pengguna dapat mengakses internet saat jauh dari modem ataupun router setup.

Mobile Ip juga memiliki kelemahan antara lain :

Mobile Ip sangat membutuhkan sinyal yang sangat kuat untuk terhubung ke internet. Sinyal sangat mudah didapatkan pada kota-kota besar sehingga mobile ip akan mampu menjelajah antara jaringan tanapa ada masalah, namun didaerah pedesaan masih banyak daerah yang cakupannya masih jarang sehingga sinyal yang kuat sulit untuk didapat. dari ulasan diatas kita dapat mengetahui bahwa semakin kuat sinyal koneksi lebih cepat dan handal dan lemahnya sinyal mengakibatkan sambungan tersebut menjadi lambat dan tidak stabil.

Dari beberapa pembahasan diatas mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi tentang Mobile ip. Namun untuk saat ini kita hanya membahas sebatas hal-hal yang sudah diterangkan diatas untuk selanjutnya insya Allah akan dijelaskan pada postingan selanjutnya. Kritik dan saran sangat diharapkan dalam postingan ini. Semoga postingan ini dapat memberikan banyak manfaat dan memberikan pembelajaran terhadap Mobile Ip.

Referensi :

http://linux.blog.gunadarma.ac.id/2010/12/26/teknologi-ip-mobile/
http://garuda.dikti.go.id/jurnal/detil/id/13:1151/q/pengarang:ERLANGGA%20/offset/15/limit/15 

Minggu, 23 Oktober 2011

Pengenalan IPv6 (Part 2)


     Pada postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang pengenalan Ipv6 dimana Ipv6 adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti Ipv4. Pada postingan sebelumnya saya juga menyebutkan bahwa alamat pada Ipv6 dibagi menjadi 3 yaitu Unicast , Multicast , dan Anycast. Sekarang untuk lebih jelas dan lebih mengerti tentang Ipv6 maka pada postingan ini saya akan lebih menerangkan lebih detail lagi tentang Ipv6 tersebut.

Sebelumnya telah dijelaskan tentang alamat pada Ipv6 disini saya akan menjelaskan bagaimana perbedaan penulisan alamat yang terdapat pada Ipv6 dengan yang terdapat pada Ipv4. Pada Ipv6 penulisan alamatnya berupa nilai hexadesimal dari 16 bit porsi alamat yang dilambangkan dengan 'x' dimana 'x' adalah nilai hexadesimal tersebut. Pada Ipv6 jumlah nilai 'x' adalah 8 buah maka totalnya adalah 16*8 = 128 bit.

Contoh dari penulisan alamat pada Ipv6 sebagai berikut :

FEDC : BA98 : 7654 : 3210 : CB98 : BADC : 912D : BA98

Pengalamatan pada Ipv6 dapat disederhanakan apabila format pengalamatan pada 'x' yang bernilai 0 dapat direpresentasikan sebagai  '::' . Contohnya adalah :

FEDC : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 912D : BA98

maka dapat direpresentasikan menjadi :

FEDC :: 912D : BA98

untuk lebih jelasnya kita lihat contoh sebagai berikut :

0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 0 : 1

dapat direpresentasikan menjadi :

:: 1

Sebelumnya saya menyinggung tentang Statefull dan Stateless, apakah itu? Disini saya akan mencoba untuk lebih menjelaskannya. Pada postingan sebelumnya saya menjelaskan apakah keutungan dari Ipv6 dibandingkan dengan Ipv4 salah satunya adalah Otomatisasi pada Ipv6. Otomatisasi pada Ipv6 dibagi menjadi 2 yaitu Statefull dan Stateless.

I. Setting Otomatis Statefull

    Setting Otomatis Statefull  
     Pada otomatisasi ini pengelolaan secara ketat dilakukan pada range IP address yang diberikan kepada host dengan menyediakan server untuk pengelolaan keadaan IP address. Pada saat melakukan setting otomatis informasi yang dibutuhkan antara router, server dan host adalah Internet Control Message Protocol (ICMP) yang sudah diperluas.

II. Setting Otomasi Stateless
Setting Otomatis Stateless

       Pada cara Stateless  tidak perlu menyediakan server.Cara ini hanya men-setting router dimana host yang telah tersambung di jaringan dari router yang ada pada jaringan tersebut memperoleh prefix dari address jaringan tersebut. Namun dibalik kemudahan pengelolaan setting otomatis ini memiliki kelemahan yaitu efisiensi penggunaan alamat yang buruk.

Penjelasan diatas mengenai Statefull dan Stateless walaupun hanya menjadi pembahasan yang sangat singkat namun kiranya kita dapat membedakan antara Statefull dan Stateless.

Sebelumnya kita membahas tentang keunggulan Ipv6 dibandingkan dengan Ipv4 namun itu ada sebagian kecilnya saja. Berikut tabel yang menggambarkan perbandingan antara Ipv4 dan Ipv6 :

Table Perbandingan  Header Ipv4 dan Ipv6 
Tabel Perbandingan  Ipv4 dan Ipv6
Itulah sebagian besar dari pengenalan dari Internet Protocol versi 6 (Ipv6) yang merupakan internet protocol versi terbaru yang didesai untuk mengganti Ipv4. Mudah-mudahan apa yang saya tulis ini setidaknya dapat membantu semuanya untuk memahami apa itu Ipv6 dan apa perbedaannya dengan Ipv4 sehingga kita semua tidak bingung apabila kita sudah memakai Ipv6 tersebut.

Referensi : 

http://www.ekoari.blog.uns.ac.id/files/2009/04/ipv6.
http://www.ipv6.org 

Senin, 26 September 2011

Pengenalan IPv6

   Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat  akan layanan yang sangat memeanfaatkan jaringan komputer. Pada jaringan komputer protokol merupakan bagian yang sangat penting. Protokol yang sekarang digunakan adalah IPv4 yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan yang semakin kompleks. Pada saat ini telah dikembangkan protokol jaringan yang baru yaitu IPv6 yang merupakan solusi dari masalah diatas.

   IP versi 6 (IPv6) adalah protokol internet versi baru yang didesain sebagai pengganti dari Internet protokol versi 4 (IPv4). IPv6 memiliki kapasitas alamat raksasa (128 bit), mendukung penyusunan alamat secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan rutting baru yang tidak terdapat pada IPv4. IPv6 memeiliki tipe alamat anycast yang dapat digunakan untuk pemilihan route secara efisien. Selain itu IPv6 juga dilengkapi oleh mekanisme penggunaan alamat secara lokal yang memungkinkan terwujudnya instalasi, serta menyediakan platform bagi cara baru pemakaian Internet, seperti dukungan terhadap aliran data secara real-time, pemilihan provider, mobilitas host, end-to-end security, maupun konfigurasi otomatis.

   IP versi 6 memiliki keunggulan berupa otomatisasi. Alamat pada IPv4 pada dasarnya statis terhadap host. Biasanya diberikan secara berurut pada host. Memang saat ini hal tersebut bisa dilakukan secara otomatis dengan menggunakan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol ), tetapi hal tersebut pada IPv4 merupakan fungsi tambahan saja, sebaliknya pada IPv6 fungsi untuk men-setting  secara otomatis disediakan secara standar dan merupakan default-nya. Pada setting otomatis ini terdapat dua cara tergantung pada penggunaan address, yaitu setting otomatis statelees dan statefull.

   Alamat pada IPv6 terdapat 3 macam yaitu :

1. Unicast
   Unicast digunakan untuk komunikasi satu lawan satu, dengan menunjuk satu host.
Pada alamat Unicast terdiri dari :

a. Global, alamat yang digunakan misalnya untuk alamat provider  atau alamat geografis.
b. Link Local Address adalah alamat yang dipakai di dalam satu link. link adalah jaringan lokal yang saling     tersambung pada satu level.
c. Site-local, alamat yang setara dengan private address, yang dipakai terbatas di dalam site. Alamat ini dapat diberikan bebas, asal unik didalam site tersebut, namun tidak bisa mengirimkan paket dengan tujuan alamat ini di luar dari site tersebut.

2. Multicast
   Multicast digunakan untuk komunikasi satu lawan banyak dengan menunjuk host dari group.

3. Anycast
   Anycast menunjuk host dari group, tetapi paket yang dikirim hanya pada satu host saja. Jika paket yang dikirim ke alamat ini, maka router akan mengirim paket tersebut ke host terdekat yang memiliki Anycast address sama.

Sumber :  ekoari.blog.uns.ac.id/files/2009/04/ipv6
                toko.baliwae.com/download/buku-pintar/buku-jarkom2